Hadirkan Psikolog, Forum Rebonan Bersama Agung BM Bahas Fenomena Pengangguran Terdidik Gen Z
- By : Relawan ABM
- 17 October 23, 06:59

SEMARANG – Forum rebonan yang digagas oleh Calon Anggota DPR
RI Agung Budi Margono (Agung BM) kembali digelar pada Rabu (11/10/2023) di
Warmindes Kopi Koh Semarang Tengah, Kota Semarang.
Pada edisi spesial tersebut, hadir sejumlah narasumber yang
memiliki kepakaran di bidang masing-masing. Yang pertama adalah Co-Founder LPPT
OASE Indonesia Ninin Kholida, dan CO Founder LSM Bunda dan Buah Hati Rita Rhoy
Kana.
Hadir juga dalam kesempatan itu Ketua Tim Relawan ABM for
DPR RI Waimin.
Dalam paparannya, Ninin yang juga psikolog kenamaan di Kota
Semarang ini menyebut fenomena pengangguran terdidik gen z ini dengan fakta
bahwa generasi gen Z adalah generasi stroberi.
“Dan saat ini Pengangguran teridik lebih dari 7,5 juta
orang. Lulusan SMA ke-atas, kuliah maupun pasca sarjana, dan yang menarik
adalah itu sekitar 56 persen dari 7 juta usia muda gen Z,”ujar dia.
Kondisi inilah, kata Ninin adalah satu hal yang mengkhawatirkan
jika para orang tua tidak bisa segera bersikap mengarahkan anak-anaknya.
“Menrut para ahli, perbedaan zaman akan mempengaruhi
karakteristik orangnya, kalau kami di didik dan tumbuh, dari orang tua dengan
keras, dan saat ini berbeda akibat pengaruh zaman terhadap cara mendidik atau
karakteristik gen Z,”jelasnya.
Salah satu karakteristik gen Z, kata Ninin, saat ini suka
bekerja pada sektor formal tersier.
“Mereka, gen Z di sektor formal juga milih, primer,
sekunder, dan anak-anak gen z di sektor formal tersier, sektor jasa,
entertainmen, dan sebagainya,”imbuh Ninin.
Yang menjadi satu hal yang dicemaskan, kata Ninin, adalah
fakta bahwa Indonesia kekurangan anak-anak muda yang bekerja di sektor
pertanian.
“Ini kan 10 sampai 20 tahun lagi, yang katanya Indonesia
adalah negara agraris, akan mengalami krisis pangan karena anak mudanya tidak
mau kerja di bidang peternakan, pertanian, agrobisinis, anak-anak gen Z,
sekitar 70 persennya pengen kerja kantoran, pengen kerja fleksibel,”paparnya.
Ninin memberikan contoh, fakta bahwa anak Gen Z juga disebut
hiper reality, karena yang dibayangkan adalah orang-orang yang bekerja di luar
negeri yang bekerja bisa remote.
“Mereka yang dilihat gak ngelihat tetangga kanan kiri, yang
dilihat di Amerika sana, dan membayangkan pekerjaan google bisa sambil remot,
dan begitu mereka masuk dunia kerja, akhirnya kaget,”jelas Ninin.
“Ini salah satu hal yang sejalan dengan penelitian, bahwa
pada bukaan CPNS tahun 2021 lalu, ada sekitar 128 generasi Z yang tinggal
menerima SK CPNS, tetapi mendadak mundur, mungkin karena melihat gaji PNS yang
segitu doang, hingga akhirnya mundur,”ungkapnya.
Sejumlah fakta-fakta dan masalah ini membuat banyak Gen Z
yang bisa disebut pengangguran terdidik.“Mereka ini memilih pengangguran
tersamar daripada bekerja tidak sesuai dengan harapan,”tandasnya.
Pada sisi yang lain, hal yang menjadi persoalan yang ulas
Ninin adalah kondisi mental health gen Z yang cukup tinggi.
“Mental health gen z itu tinggi, karena pressure tinggi,
apalagi tambah dari orang tuanya menekan, akhirnya kena mental health, ini yang
perlu diwaspadai,”tandasnya.
Sehingga, Ninin menyarankan kepada semuanya, utamanya orang
tua agar menekankan aspek lifeskill dan kemandirian kepada gen Z.
Senada dengan Ninin, CO
Founder LSM Bunda dan Buah Hati Rita Rhoy Kana mengungkapkan pola pengasuhan
kepada gen Z sangat krusial diperlukan mengingat fakta-fakta yang ada di
anak-anak gen Z yang diungkap oleh Ninin tersebut.
“Pendidikan yang dilakukan orang tua sangat krusial, bagaimana
kitab isa melatih dan mendidik agar anak-anak bisa secara mandiri agar untuk
masa depan anak-anak kita,”kata Perempuan yang juga istri dari Caleg DPR RI
Agung BM ini.
Rita lantas membandingkan kondisi pengasuhan dan Pendidikan anak
pada masanya dengan masa saat ini.
“Dulu orang tua sangat keras mendidik, di sekolah dimarahi
guru, kemudian mengadu ke rumah tambah dimarahi, beda dengan zaman sekarang, tentu
hasilnya terbentuk pribadi yang resilience yang tinggi,”pungkasnya.
Sementara, Ketua Relawan Agung BM Waimin yang mewakili Agung
BM mengungkapkan bahwa Agung BM memiliki semangat untuk membersamai gen Z bisa
sukses.
“Pak Agung memiliki concern terhadap Pembangunan anak-anak
muda gen Z, jadi mohon doa restu agar beliau bisa ke senayan dan bersama-sama
untuk membantu menyelesaikan persoalan yang dihadapi generasi muda,”pungkasnya.